- Back to Home »
- Klasifikasi Kata berdasarkan Kelas Kata
Posted by : Unknown
Rabu, 25 September 2013
Dalam sebuah bacaan bahasa Indonesia, terkandung banyak
unsur bahasa yang berkaitan dengan makna kata dan ruang lingkupnya. Juga
penggunaan gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan dan bentuk-bentuk pemakaiannya.
Kata merupakan unsur yang sangat penting
dalam membangun suatu kalimat. Tanpa
kata, tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan
yang berbeda sesuai dengan kelas kata atau jenis katanya.
Secara umum kelas kata terdiri dari beberapa
macam, yaitu:
(1) kata kerja (verba)
(2) kata sifat (adjektif)
(3) kata keterangan (adverbia)
(4) kata benda (nomina)
(5) kata ganti (pronomina)
(6) kata bilangan (numeralia)
(7) kata tugas
1.
Kata Kerja (Verba)
Kata kerja ialah kata yang menyatakan
perbuatan atau tindakan. Kata kerja biasanya
berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata
kerja apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)
Dapat
diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan
+ kata sifat.
Contoh:
pergi (Pergi dengan gembira.)
tidur (Tidur dengan nyenyak.)
jalan (Jalan dengan santai.)
(2)
Dapat
diberi aspek waktu, seperti akan,
sedang, dan telah.
Contoh:
(akan)
mandi
(sedang)
tidur
(telah)
pergi
(3)
Dapat
diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
(tidak) makan
(tidak) lihat
(tidak) pulang
(4)
Berawalan me- dan ber-
Contoh:
melatih
melihat
merakit
berdiskusi
berpikir
berusaha
2.
Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat ialah kata yang dipakai untuk
mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya keadaan orang, binatang, benda.
Kata sifat berfungsi sebagai predikat.
Suatu kata dapatdigolongkan ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan
berikut.
(1)
Dapat
diawali dengan kata sangat, paling dan diakhiri dengan kata sekali.
Contoh:
indah (sangat indah/indah
sekali)
baik (sangat baik/baik
sekali)
tinggi (sangat tinggi/tinggi
sekali)
(2)
Dapat
diberi awalan se- dan ter-.
Contoh:
luas (seluas/terluas)
bodoh (sebodoh/terbodoh)
mudah (semudah/termudah)
buruk (seburuk/terburuk)
baik (sebaik/terbaik)
(3)
Dapat
diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
murah (tidak murah)
sulit (tidak sulit)
pahit (tidak pahit)
3.
Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah
kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva,
nomina predikatif, atau kalimat.
Berikut adalah macam-macam adverbia.
(1)
Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian,
niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling.
(2) Adverbia turunan terbagi atas 3 bentuk
berikut.
(a) Adverbia reduplikasi, misalnya; lagi-lagi,
lebih-lebih, paling-paling.
(b)
Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
(c) Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya:
terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.
4.
Kata benda (Nomina)
Kata benda ialah kata yang mengacu pada
benda, orang, konsep, ataupun pengertian yang berfungsi sebagai objek dan subjek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam
kelas kata benda apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)
Dapat
diikuti oleh frasa yang + sangat.
Contoh:
Mobil (mobil yang bagus/mobil
yang sangat bagus)
Pemandangan (pemandangan yang indah/pemandangan yang sangat indah)
Pemuda (pemuda yang gagah/pemuda yang sangat
gagah)
(2)
Berimbuhan
pe-, -an, pe-/-an, per-/-an, ke-/-an.
Contoh:
permainan
pertunjukan
kesehatan
(3)
Dapat
diingkari dengan kata bukan.
Contoh
:
Saya
(bukan saya)
Roti
(bukan roti)
Gubuk
(bukan gubuk)
5.
Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau
pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi
untuk mengganti kata benda atau nomina.
Contoh:
Aku sudah mencoba membujuknya.
Kami sangat berharap kepada kalian.
Dia telah meninggalkan kita.
Itu memang miliknya.
6.
Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan
atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang,
binatang, dan benda.
Contoh:
Ibu membeli gelas selusin.
Ia mendapat peringkat pertama di
kelasnya.
Bapak Bardi memiliki dua puluh ekor
kambing.
Sepertiga dari harta warisan itu
disumbangkan ke panti asuhan.
7.
Kata Tugas
Kata tugas dapat dirinci menjadi
empat jenis kata, yaitu (1) kata depan,
(2) kata sambung, (3) kata sandang, (4) kata seru, dan (5) partikel.
(1)
Kata
Depan (Preposisi)
Kata
depan adalah kata yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Contoh:
di
(sebelah) utara = menunjuk arah
ke
timur = menunjuk arah
dari
pasar = menunjuk tempat
pada
hari senin = menunjuk waktu
(2)
Kata
Sambung (Konjungsi)
Kata sambung
adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata;
frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
Contoh
:
adik
dan kakak
makan
atau minum
tidak
makan, tetapi minum
ia
tidak naik kelas karena bodoh
Adi
meletakkan tasnya, lalu ia membuka seragamnya.
(3)
Kata
Sandang (Artikula)
Kata
sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Contoh:
sang
guru (sang bermakna tunggal)
para
pemimpin (para bermakna jamak)
si
cantik (si bermakna netral)
(4)
Kata
Seru (Interjeksi)
Kata
seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.
Contoh:
Aduh,
kakiku sakit sekali.
Astaga,
mengapa kamu berani mencuri ?
Ayo,
jangan putus asa.
“Wah,
mahal sekali!” kata adik.
Kata yang
dicetak miring adalah kata seru. Contoh lain kata seru adalah hai, nah, oh,
celaka, gila, Masya Allah, dan Alhamdulillah.
(5)
Partikel
Partikel adalah
kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan
sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya,
perintah, dan pernyataan (berita).
Contoh
partikel: -lah, -kah, -tah, -deh, -dong, -kek, dan –pun
Kita baru saja
mempelajari kelas kata beserta ciri-cirinya. Dalam suatu wacana, tentu terdapat
berbagai kata, frasa, dan kalimat. Kita
dapat merinci setiap kata berdasarkan kelas katanya.
sumber : http://040585.blogspot.com
ijin copas dan share, saya cantumkan nama sumber.
BalasHapus